kerja remote

Tren Kerja Remote di Perusahaan serta Peluangnya

man operating laptop on top of table

Masa depan kerja remote akan ditentukan oleh generasi talent yang lebih muda yang bertekad bekerja untuk hidup daripada hidup untuk bekerja.

Pekerja Millenial dan Gen Z cenderung untuk ingin memiliki pekerjaan yang baik, namun juga ingin memiliki kehidupan pribadi. Kelompok ini adalah yang paling cepat berkembang dan paling umum dalam angkatan kerja saat ini, menjadikan prinsip ini adalah prinsip yang sangat penting. Faktanya dapat dikatakan bahwa pekerja yang lebih muda secara signifikan mengubah cara orang lain bekerja, berdasarkan dasar kerja dan proyeksi masa depan kerja remote.

Saat ini, lebih dari sebelumnya, orang bekerja di tempat-tempat di luar kantor konvensional. Coworking space adalah industri yang berkembang dengan pesat, dengan mengadopsi kegiatan yang membutuhkan meja kerja. Perusahaan ikut bergantung pada kegiatan ini, bahkan perusahaan ada yang karyawannya sepenuhnya adalah tenaga kerja dari jarak jauh. Pergi bekerja, duduk di meja kerja selama delapan jam, dan pulang di penghujung hari bukan lagi norma yang tak terbantahkan.

Kerja remote bukanlah konsep yang baru. Konsep ini sudah ada selama orang-orang tetap berangkat untuk bekerja. Kebangkitan bekerja secara remote baru-baru ini sebagian besar didorong oleh teknologi, karena kolaborasi melalui sistem sangatlah lazim. Masa depan kerja remote akan ditentukan oleh generasi pekerja yang lebih muda yang bertekad bekerja untuk hidup daripada hidup untuk bekerja.

Tren Kerja Remote Saat Ini

man in blue dress shirt sitting on rolling chair inside room with monitors

Banyak tren kerja remote yang kita lihat saat ini disebabkan oleh pergeseran konsep tentang “tempat kerja”. Bagi karyawan, ini semua tentang memiliki tempat yang nyaman untuk melakukan pekerjaan terbaik. Manfaat kerja remote bagi perusahaan adalah menjaga biaya tetap rendah meminimalkan overhead, lebih banyak pekerja di lapangan berarti lebih sedikit permintaan akan ruang kantor.

Manfaat bersama dari kerja remote bagi karyawan dan perusahaan telah melahirkan beberapa tren. Perkembangan ini memberikan wawasan berharga tentang ke mana arah kerja remote di masa depan:

  • Tren coworking space sedang meningkat dan berpotensi besar untuk tumbuh lebih besar. Perusahaan seperti CoHive telah menyadari permintaan yang tinggi untuk lingkungan kerja yang fleksibel. Lebih dari sekadar ruang yang didedikasikan untuk bekerja, area ini dirancang untuk kenyamanan dan akomodasi, memiliki berbagai fasilitas praktis seperti kamar kedap suara, makanan dan kopi, dan tema inspirasional. Coworking space adalah kantor independen utama.
  • Perjalanan bisnis utamanya tumbuh di antara karyawan Gen-Z. Pendekatan untuk bekerja ini adalah bagian dari tren lifestyle “digital nomad”, dengan pekerja yang lebih muda memilih untuk menghadapi dunia tanpa batas. Perjalanan bisnis memungkinkan karyawan jarak jauh untuk mempertahankan pekerjaan yang berreputasi dengan perusahaan saat bepergian ke beberapa negara dalam waktu yang lama.
  • Bekerja tambahan sangat biasa di kalangan pekerja muda dan memberi mereka sarana untuk mengerjakan banyak pekerjaan tanpa batasan jam kantor tradisional. Contohnya seperti seorang desainer grafis secara resmi dipekerjakan oleh sebuah perusahaan, tetapi bekerja dari rumah. Mereka mengatur jadwal sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan khusus perusahaan, tetapi punya waktu untuk lepas atau mengambil posisi part time. Bekerja tambahan memungkinkan pekerja yang lebih muda untuk melepaskan pekerjaan yang bergaji tinggi dengan tawaran lingkungan yang lebih fleksibel.
  • Waktu akan lebih efektif pada jadwal kerja remote. Setelah beberapa percobaan yang berhasil di antara perusahaan-perusahaan Eropa, banyak karyawan remote dapat bekerja dengan lebih padat. Dengan bekerja empat hari seminggu selama delapan jam di lingkungan yang produktif dapat menghasilkan output yang sama dengan seminggu penuh di meja kerja tradisional. Pekerja yang lebih muda menggunakan waktu luang untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka atau bahkan melakukan proyek sampingan.

Setiap tren ini sangat memproyeksikan tidak hanya tentang apa yang akan terjadi di masa de[an untuk kerja remote, melainkan jjuga apa yang mendorong permintaan akan peluang telecommuting. Karena semakin banyak pekerja menuntut pengaturan kerja yang fleksibel, semakin banyak perusahaan yang mulai mematuhinya. Pertanyaannya kemudian bergeser dari “Apakah kerja remote meningkatkan produktivitas?” menjadi “Bagaimana kita dapat memanfaatkan produktivitas yang diciptakan oleh peluang kerja jarak jauh?”

Masa Depan Kerja Remote

man in black framed eyeglasses holding black smartphone

Jadi, berdasarkan tren ini dan permintaan untuk peluang kerja remote, arah kerja remote kurang lebih akan dipertahankan di masa kini bahkan hingga jangka panjang.

Lebih jauh ke masa depan, fokus akan beralih ke siklus kerja 24 jam. Sama seperti siklus berita 24 jam, pasar global dan pergeseran ke pengaturan kerja yang fleksibel akan menciptakan siklus kerja sehari penuh. Orang yang memiliki lifestyle untuk bekerja di malam hari akan bekerja di shit kedua dan ketiga, sedangkan pekerja tradisional akan tetap pada shift pertama dan kedua. Dan, dikarenakan setiap orang dapat bekerja pada waktu yang diinginkan, sebuah perusahaan dapat mengharapkan beberapa proyek dikerjakan setiap saat, tanpa biaya untuk membuka kantor fisik.

Meskipun tidak ada yang tahu persis tentang apa yang terjadi di masa depan, tapi dalam hal kerja remote perusahaan kemungkinan besar akan melakukannya. Kerja remote akan memainkan peran utama dalam bagaimana tempat kerja akan berkembang di tahun-tahun mendatang. Perubahan-perubahan lain juga memiliki kemungkinan untuk terjadi, dan yang pasti akan terus mengubah cara kerja talent dan perusahaan.

Untuk mempermudah proses perekrutan, Anda bisa mendaftarkan perusahaan di Aikrut. Dengan menggunakan Aikrut, proses rekrutmen akan jauh lebih mudah, lebih murah, dan juga lebih cepat untuk dikerjakan.

Tentang Penulis

Vina Kireina